Tuesday, 22 October 2019

Nzawix

Setelah Kepahitan, Ada Hadiah Terindah yang Akan Allah Berikan

Berulang kali saya berupaya buat menahan supaya bisa menempuh seluruh rasa pahit ini dengan sabar. Saya berupaya bertahan dengan sisa potongan batin yang sedang terdapat. Sehabis sirna cair hatiku dibuatnya. Sampai lenyap setengah warasku karenanya. Sempat pada satu durasi, saya memilah buat bersujud sejauh malam. Bermohon pada Tuhan supaya seorang dihilangkan dari ingatan. Karena, sebagian hari terakhir itu saya bukan sempat hening menempuh hidup. Sehabis ketetapan bebal yang kuambil kemarin. Ketetapan buat berangkat dari seorang yang teramat kucintai.

Walaupun mati- matian memohon buat direstui, senantiasa aja saya bukan sanggup melawan arus suratan yang memforsir supaya kita silih memberhentikan. Hatiku sedemikian itu teriris kala memandang bentuk ibunya yang nampak amat memusuhi. Wanita yang dengan keras menentang ikatan ini. Tidak tahu telah berapa biji air mata yang berguguran di dalam berkah. Tidak tahu telah berapa banyak perkataan dzikir yang kulafazkan bagaikan penguat.

“ Betul Allah, saya telah bukan mampu. Saya wajib berangkat meninggalkan ia sepanjang yang saya dapat. Saya wajib melepaskan seluruhnya untuk memperoleh ridhoMu. Saya wajib melalaikan ia. Pokoknya wajib!!” Ucapku di depan kaca, memandang mata lebam yang memasygulkan itu.

Kemudian, malam itu saya memberanikan diri buat meninggalkan ia Paling lama. Saya ketahui, malam itu merupakan malam yang sangat menyakitkan untuk kita. Saya lenyap dari hidupnya sedemikian itu aja. Seketika tidak terdapat berita, seketika tidak terdapat lagi silih sapaan. Serta cuma Allah yang ketahui, alangkah beratnya hari- hari yang kita lalui sehabis itu.

Batin serta pikiranku bukan sempat merdeka dari senyumnya, dari gelak tawanya, serta dari suara pustaka Al- Qurannya. Kadangkala saya terngingang ia di dalam nyenyak. Kemudian kembali saya tersungkur di tengah malam, larut dalam isak serta pula berkah mudah- mudahan Allah berdamai batin memadukan kita kembali.

Kudekati Allah lebih kerap dari umumnya serta kusibukkan diri menjajaki kajian- kajian. Cuma supaya teralihkan pikiranku dari mengenang ia. Ini memanglah teramat berat, serta ini merupakan tahap yang sangat menyakitkan dalam hidupku. Dituntut berangkat kala lagi cinta- cintanya. Dituntut berakhir oleh kondisi, kala akad telah mau diikrarkan.

Bertahun saya terhalang dalam kepedihan. Terkurung dalam harapan- harapan yang jauh. Terpenjara dalam pengharapan yang terencana tidak mau kuakhirkan. Hingga titik di mana, saya bukan mau menikah dengan siapapun tidak hanya dengannya. Sampai antipati sering terjalin pada sebagian laki- laki yang mau mendekati. Betul- betul suatu kebegoan.

Sampai, Allah memidana diriku dengan suatu berita yang membuatku kembali terperosok. Belum membaik saya dari luka- luka di era kemudian, telah menemukan berita kalau seorang itu sudah mengawali hidup terkini dengan wanita lain. Sangat, luar lazim metode Allah menghancurkanku hari itu.

Beruntung Allah Maha Memantapkan. Sampai tidak hingga mau memberhentikan hidup sebab seseorang laki- laki. Hari itu, saya telah berkembang lebih berusia dari tadinya. Sampai keterlukaan sedalam apapun telah dapat kuterima dengan batin yg lebih sabar. Sepekan sehabis saya memperingati luka- luka itu, Allah kirimkan pria bagus untukku. Seketika mengajukan diri, seketika mengatakan mau menikahi. Tanpa pikir jauh, akupun menyepakati. Dapat dikatakan, pria ini merupakan hadiah dari Allah berdasarkan seluruh rasa pahit yang saya rasakan sepanjang ini.

Nzawix

About Nzawix -

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :